Kesuburan Lahan Terkuras, Kembalikan dengan Pupuk Organik
23
Januari 2011 pukul 19:50
Kesuburan TerkurasSENIN, 24 JANUARI 2011 | 04:01 WIB
BANDUNG, KOMPAS – Sekitar 350.000 hektar atau 50 persen dari total luas lahan pertanian di Jawa Barat dieksploitasi secara berlebihan selama puluhan tahun akibat penggunaan pupuk kimia tanpa penyeimbang. Selain semakin rentan terhadap perubahan iklim ekstrem, kondisi ini memicu penurunan produktivitas padi dari tahun ke tahun.
Ketua Asosiasi Produsen Pupuk Kecil Menengah Indonesia, Sonson Garsoni, mengatakan itu Minggu (23/1) di Bandung. ”Lahan pertanian yang dieksploitasi berlebihan terbentang mulai pantai utara Jabar hingga ke wilayah tengah di Lembang, Kabupaten Bandung Barat dan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Penggunaan pupuk kimia berlebihan tanpa upaya penyegaran lahan menyebabkan kesuburan tanah terkuras,” katanya.
Sonson menilai, penggunaan pupuk kimia seharusnya diimbangi dengan pupuk organik sehingga kesuburan tanah terjaga. Pupuk kimia memang mampu mempercepat masa tanam, tetapi di sisi lain juga merusak kesuburan tanah.
Kondisi ini menjadi salah satu penyebab penurunan produktivitas lahan di Jabar. Pada 2005 produktivitas lahan sempat mencapai 7 ton per hektar, kini rata-rata hanya 5,7 ton per hektar.
”Selama ini anomali cuaca selalu dijadikan kambing hitam gagalnya panen komoditas pangan, padahal penggunaan pupuk pun ikut berpengaruh. Jenuhnya lahan akibat penggunaan pupuk kimia memicu tanah lebih sensitif terhadap perubahan cuaca yang ekstrem,” katanya.
Tahun ini, Pemerintah Provinsi Jabar menargetkan kenaikan produksi padi sekitar 3 persen dari 11,3 juta ton gabah kering giling (GKG) pada 2010 menjadi 11,7 juta ton pada tahun ini.
Padi organik
Sebagian petani di Kabupaten Tasikmalaya melakukan hal berbeda. Mereka meninggalkan penggunaan pupuk kimia. Saat ini terdapat 320 hektar sawah yang dikelola secara organik lebih dari lima tahun oleh petani. Dari sawah inilah beras diekspor ke Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, Jerman, dan Uni Emirat Arab.
Masih terkait tanaman pangan, panen raya akan berlangsung pada awal pekan ini di Desa Rawa Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi. Petani setempat, Ny Darus, mengatakan, Minggu, petani menyambut antusias panen raya kali ini karena harga gabah meningkat dari sebelumnya Rp 3.000 menjadi Rp 4.000 per kilogram. Adapun harga beras dari sebelumnya Rp 5.500 menjadi Rp 7.000 per kg.
Sementara di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, serangan hama dan penyakit tanaman padi mengganas. Dikhawatirkan kondisi itu membuat petani gagal panen. Serangan yang mengganas terutama hama wereng dan jamur. (gre/mkn/adh/ita/aci)
http://indonesiacompanynews.wordpress.com/2011/01/24/kesuburan-terkuras/
0 komentar:
Posting Komentar